PELAJARAN 7
GHUNNAH
Ketika membaca alQur’an kita akan
menemukan banyak huruf nun dan huruf mim bertasydid yang disebut dengan istilah
ghunnah musyaddadah.
Cara membaca ghunnah musyaddadah yaitu
dengan menghentakkan suara mim bertasydid atau nun bertasydid, didengungkan
secara nyata ke pangkal hidung selama satu alif atau dua harokat/ketukan.
Ketika mengghunnahkan huruf mim
bertasydid kedua bibir haruslah dalam keadaan tertutup, karena makhroj huruf
mim hanya terjadi jika kedua bibir dalam keadaan tertutup. Sebaliknya ketika
mengghunahkan huruf nun bertasydid kedua bibir tidak boleh tertutup karena
makhroj nun hanya terjadi jika kedua bibir dalam keadaan terbuka, dan pada saat
bersamaan ujung lidah menekan lahmatul asnan (daging tempat tumbuhnya gigi seri
atas).
Tingkatan bobot
dengung (ghunnah) terbagi menjadi lima tingkatan:
1. Bobot ghunnah
secara penuh pada saat mim dan nun bertasydid
2. Bobot ghunnah
menjadi lebih ringan pada mim dan nun ketika dibaca idghom
3. Bobot ghunnah
menjadi lebih ringan lagi saat mim dan nun ketika dibaca ikhfa
4. Bobot ghunnah
bertambah lebih ringan lagi ketika mim dan nun dibaca izh-zhar
5. Bobot ghunnah
paling ringan saat mim dan nun berbaris/berharokat
Kesimpulannya
dapat dikatakan bahwa kesempurnaan bobot ghunnah dalam tingkatannya terdengar
ketika bertasydid (musyaddah), diidghomkan (mudghomah) dan dikhfa’kan
(mukhfah). Sedangkan ketika dibaca izh-zhah (muzhoroh) dan ketika berharokat
(mutaharikah) ukuran ghunnahnya sangat minim (ats.tsabitu ashluhu faqoth).
Contoh
إنَّمَا
تُوْعَدُوْنَ لَوَاقِعٌ
|
نّ
|
وَ أنَّهُمْ
ظَنُّوْا
|
|
يَضَعْنَ
حَمْلَهُنَّ
|
|
ثُمَّ عَمثوْ
وَصَمُّوْ
|
مّ
|
فَنَبَذْنَاهُمْ
فِى الْيَمِّ
|
|
أجَلٍ مّثسَمًّى
|
at-Tamriin
-
Ayo tuliskan lima contoh bacaan ghunnah nun
- Ayo tuliskan lima contoh bacaan ghunnah mim