Sunday, March 29, 2020

Materi Kajian Rumah Qur'an MU'ARODHOH

Mu'arodhoh Al Qur'an (Saling membacakan/mengajarkan Al Qur'an)

Mu'arodhoh adalah saling membacakan/mengajarkan. Membacakan Al Qur'an yang dilakukan Nabi Muhammad Shollallohu 'Alaihi Wasallam di hadapan malaikat Jibril 'Alaihissalam  dan pembacaan Al Qur'an yg dilakuan beliau dihadapan para sahabatnya.

Nabi Shollallahu 'Alaihi Wasallam mengisyaratkan tentang mu'arodhoh-nya yang terakhir bersama Jibril Alaihissalam dengan sabdanya :

"'Sesungguhnya Jibril 'alaihis salam datang kepadaku, dulu ia membacakan Al Qur'an kepadaku sekali selama setahun, pada tahun itu ia membacakan kepadaku dua kali, dan aku tidak melihatnya kecuali ajalku akan segera datang..." (Musnad Ahmad 25209)

Tujuan umum mu'arodhoh Al Qur'an yang dilakukan Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam di hadapan malaikat Jibril 'Alaihissalam setiap tahun adalah agar hafalan Rosulullah Shollallahu 'Alaihi Wasallam atas semua yang diwahyukan Alloh Subhana Wa Ta'ala oleh malaikat Jibril Alaihissalam sempurna, juga untuk menguatkan, menetapkan, dan menghafalkan, serta mengulang apa yang telah dihafal beliau; dan juga agar pada bulan Ramadhan yang berulang setiap tahun ada ikatan dengan Al-Quran Al-Karim bagi seluruh umat Islam.

Dan Nabi Shollallohu Alaihi wa Sallam membacakan Al-Quran dan apa-apa yang dibacakan malaikat Jibril Alaihissalam pada waktu yang lain di hadapan para shahabatnya Rodhiyallohu Anhum, khususnya pemimpin qiro'at (para pengajar Al Qur'an) di antara mereka.

Di antara dalil yang menunjukkan atas mu'arodhoh yang dilakukan Rosulullah SAW di hadapan para sahabatnya adalah hadits yang diriwayatkan oleh Samuroh RA, dia mengatakan, " Al Qur'an dibacakan di hadapan Rosulullah SAW beberapa kali, dan mereka mengatakan, "Sesungguhnya ini adalah mu'arodhoh terakhir kami." (HR. Al Hakim 2/250 ; Ibnu Hajar mengatakan dalam kitab Fathul Bari 9/44  bahwa sanadnya hasan)

Dan hadits ini juga menunjukkan benarnya kesaksian Abdulloh bin Mas'ud atas mu'arodhoh terakhir para shahabat, mereka membacakan Al-Qur`an di hadapan Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam.

Materi Kajian Rumah Qur'an KEUTAMAAN MEMBACA AL QUR'AN DENGAN MUSHAF

Keutamaan Membaca Al Qur'an dengan Mushaf

Rasulullah Shalallahu 'alaihi Wassalam bersabda:
 "Berilah pandangan mata kalian sebagai bagian dari ibadah." Ada yang bertanya, "Wahai Rasulullah, apakah bagian dari ibadah itu?" Rasul menjawab, "Melihat mushaf dan memikirkannya dan mengambil pelajaran dari berbagai keajaibannya." (HR. Ibnu Hibban dan Ahmad, dalam Majma Az Zawa'id, Al Haitsami berkata, "Dan rijal Ahmad rijal yang shahih.)

Para sahabat Radhiyallahu Anhum senantiasa melihat mushaf walaupun mereka hafal Al Qur'an. Dari Hasan al Bashri, bahwa para sahabat masuk ke rumah Utsman, dan mushaf berada di kamarnya (HR. Ibnu Syaibah).

 Utsman mengatakan, "Seandainya hati kita suci, niscaya kita tidak akan pernah kenyang dengan Al Qur'an, dan aku sangat benci bila satu hari tidak melihat mushaf." (kitab Syu'ab Al-Iman)

Ikrimah mengatakan, "Aku masuk ke rumah Ibnu Abbas RA dan ia sedang membaca Al Qur'an dengan melihat mushaf sebelum matanya buta, dan ia menangis." (Kitab Syu'ab Al-Iman)

Tuesday, March 24, 2020

Materi Kajian Rumah Qur'an MEMBACA AL QUR'AN DAN PENINGKATAN IMUNITAS TUBUH

MEMBACA AL QUR'AN DAN PENINGKATAN IMUNITAS TUBUH

Dalam suatu konfrensi kedokteran di Kairo beberapa waktu yang lalu, Doktor Ahmad Al Qodli, ahli penyakit jantung dan direktur lembaga pendidikan dan penelitian kedokteran Islam di Amerika, menyatakan bahwa mendengarkan atau membaca Al- Quran mampu menimbulkan ketenangan jiwa yang menyebabkan peningkatan daya imunitas tubuh melawan serangan penyakit.

Kesimpulan tersebut disampaikan dalam konferensi tersebut setelah mengadakan riset lapangan terhadap 210 pasien sukarela selama 48 kali pengobatan yang dibarengi dengan membaca Al-Quran atau memperdengarkannya. Ternyata 77% dari sampel acak yang terdiri dari muslim dan non muslim tersebut, menampakan adanya gejala pengenduran syaraf yang tegang dan selanjutnya menimbulan ketenangan jiwa. Semua gejala tadi direkam dengan alat pendeteksi elektronik yang dilengkapi dengan komputer untuk mengukur setiap perubahan yang terjadi dalam tubuh selama pengobatan. Menurut Al Qodli, berkurangnya ketegangan saraf ini mampu mengaktifkan dan meningkatkan daya imunitas tubuh dan memperoleh proses kesembuhan pasien.

Penemuan ilmiah tersebut menunjukan salah satu kemukjizatan sunnah Nabawiyah yang menyatakan  :

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَرَضِي اللهُ عَنْهُ،عَنِ النَّبِيِّ ص  وَمَااجْتَمَعَ قَوْمٌ فِي بَيْتٍ مِنْدَ بُيُوْتِ اللهِ يَتْلُوْنَ كِتَابَ اللهِويَتَارَسُوْنهُ بَينَهُمْ إِلانَزَلَت عَلَيهِمْ السَّكِيْنَةُوَغَشِيتْهُمُ الرَحمَةُ، وَحَفَّتْهُمُ الْمَلاَئِكَةُ، . وَذَكَرَهُمُ للهُ فِ (رواه مسلم)



“Dan tiadalah suatu kaum berkumpul disalah satu rumah Allah (masjid) membaca kitabullah (Al-Quran) dan mempelajarinya kecuali akan dikelilingi Malaikat, dianugerahi ketenangan, diliputi rahmat dan disebut-sebut Allah dihadapan makhluk yang dekat kepadanya “ (HR. Muslim).

Hadits Nabawi diatas menyebutkan bahwa orang yang akan membaca dan mempelajari Al-Quran, minimal akan mendapat empat keutamaan :

Pertama, para Malaikat akan mengelilingi orang-orang yang sedang membaca Al-Quran. Maksudnya, ikut mendengarkan bacaan mereka, menyalami dan memelihara mereka dari berbagai bala’ dan musibah.

Kedua, orang-orang yang membaca atau mendengarkan Al-Quran akan dianugerahi ketenangan jiwa. Maksudnya, ia akan berhati bersih berkat cahaya Al- Quran, hilang rasa kebimbangan dan kegundahan jiwanya, kemudian dilimpahi Nur Ilahi dalam hatinya. Ketenangan jiwa inilah yang membawa dirinya taat kepada Allah sehingga menjadi sehat jasmani dan ruhaninya.

Ketiga, membaca dan mendengar Al-Quran akan mendapat limpahan rahmat dan berkat dari Allah Subhana wa Ta'ala

Keempat, orang yang mempelajari Al-Quran akan disebut-sebut Allah di kalangan para Malaikat.

Semoga Allah Subhana wa Ta'ala senantiasa menjaga dan memberikan kesehatan jasmani dan rohani kepada kita, sehingga optimal dalam melaksanakan berbagai aktivitas dalam rangka penghambaan diri kepadaNya. Amin ya rabbal ‘alamin.

Monday, March 23, 2020

Daftar Nama Siswa kelas V


Siswa kelas V - Madinah

1.
Callysta Inara Putri Sujarwo
2.
Damar Mahesa Cempaka
3.
Denis Ahmalul Ravri
4.
Elang  Pandu Syailendra
5.
Farhan Syahriar Priambodo
6.
Kanaya  Almeira
7.
Khaira Athallah Nadhifah
8.
Kirania Nur Annisa
9.
Moch. Abdan Syakur
10.
Mufidah Zahra
11.
Muhammad  Rasya  Izzaty
12.
Muhammad Firdaus Sulirbi
13.
Muhammad Nabil  Azmi Parinduri
14.
Nadine Naura Farren
15.
Sherin Aurina Firmansyah
16.
Wijaya Hutomo Abdi Nugroho
17.
Zahiera Aura Yasmin Azzahra


Pelajaran 9 MIM SUKUN Mata Pelajaran Tahsin kelas V


PELAJARAN 9

“MIM SUKUN”

Ketika membaca alQur’an kita akan menemukan huruf mim sukun bertemu dengan salah satu huruf hijaiyyah, maka cara membacanya ada 3 (tiga) macam, yaitu:

1.     Izhar Syafawy
Izhar secara bahasa berarti jelas, sedangkan syafawy secara bahasa berasal dari kata syafatun yang berarti bibir, disebut syafawy karena huruf mim merupakan salah satu huruf yang keluar dari kedua bibir selain huruf ba.
Jadi apabila huruf mim sukun bertemu dengan salah satu huruf hijaiyyah selain huruf mim dan huruf ba maka huruf mim sukunnya dibaca jelas “M”.
Contoh:
فَلَهُمْ أجْرٌ - ألَمْ تَرَ كَيْفَ - بِايْدِيْهِمْ ثُمَّ 
=== mim sukun nya dibaca jelas “M” ===

2.     Ikhfa Syafawy
Ikhfa secara bahasa berarti samar, sedangkan syafawy secara bahasa berarti bibir, jadi apabila huruf mim sukun bertemu dengan huruf ba maka mim sukun dibaca samar disertai dengung dan ditahan tiga ketukan. Contoh:
إنَّ رَبَّهُمْ بِهِمْ - تَرْمِيْهِمْ بِحِجَارَةٍ - لَسْتَ عَلَيْهِمْ بِمُصَيْطِرٍ
=== mim sukun nya dibaca samar + dengung + tahan tiga harokat ===

3.     Idghom Mimi
Idghim secara bahasa berarti memasukkan. Dinamakan idghom mimi karena idghom nya huruf mim dimasukkan kepada huruf mim juga. Adapun cara membacanya adalah dengan memasukkan mim pertama ke mim kedua, sehingga mim tersebut menjadi satu mim yang bertasydid untuk mewujudkan ghunnah. Contoh:
عَلَيْهِمْ مُؤْصَدَةٌ - مِنْ وَرَائِهِمْ مُحِيْطُ - أنَّهُمْ مَبْعُوْثُوْنَ
=== mim nya dibaca jadi bertasydid + dengung ===

SKEMA MIM SUKUN

at-Tamriin
Ayo tuliskan nama surat sesuai dengan no absen mu kemudian jawab pertanyaan berikut ini:
1.  Ada berapa jumlah ayat nya?
2.  Ada berapa hukum bacaan izhar syafawy pada tujuh ayat pertama?
3.  Ada berapa hukum bacaan ikhfa syafawy pada tujuh ayat pertama?
4.  Ada berapa hukum bacaan idghom mimi pada tujuh ayat pertama?
5.  Ada pada juz ke berapa akhir ayat nya?

Monday, March 9, 2020

Soal PTS Genap Mata Pelajaran PAI dan Budi Pekerti kelas3


PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI
DINAS PENDIDIKAN
SDN WANASARI 05
PENILAIAN TENGAH SEMESTER GENAP SEKOLAH DASAR
TAHUN PELAJARAN 2019-2020
 

Mata Pelajaran         : Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Kelas                        : 3 (Tiga)   
Waktu                       : 90 menit 



I. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, atau c untuk jawaban yang paling tepat !

1.
Ikhlas artinya …

a. beramal karena Allah
b. beramal karena ingin imbalan
c. beramal ingin pujian


2.
Ikhlas menjadi syarat diterimanya …

a. amal soleh
b. keburukan
c. iman


3.
Menjadi awal perbuatan baik adalah …

a. niat yang ikhlas
b. ingin dipuji
c. mencari upah


4.
Niat yang … akan mengantarkan perbuatan yang ikhlas.

a. baik
b. buruk
c. riya


5.
Kemuliaan seseorang di sisi Allah dilihat dari …

a. ketaqwaannya
b. ketampanannya
c. kecantikannya


7.
Allah SWT sebagai satu-satu nya tujuan dalam …

a. beribadah
b. bekerja
c. belajar


8.
Memohon pertolongan hanya kepada …

a. Allah SWT
b. guru
c. orang tua


9.
Hanya kepada Engkaulah kami beribadah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon …

a. pertolongan
b. rizki
c. ilmu


10.
Cara memohon pertolongan kepada Allah SWT adalah cara . . . .

a. berdo’a
b. belajar
c. bekerja






II.   Isilah titik-titik di bawah ini dengan kalimat yang tepat!
 
 11.

12.

13.

14.

15.


16.

17.

18.


19.

20.
Bacaansurat al-Kautsar adalah pada nomor …

Surat al-Kautsar adalah surat yang ke … dalam al-Quran.

al-Kautsar artinya …

Surat al-Kautsar terdiri atas … ayat.

Allah SWT melimpahkan nikmat yang banyak, maka dirikanlah sholat dan …

al-‘Alim artinya …

Allah SWT … segala sesuatu.

Tidak ada seorang pun yang dapat … dimana pun ia berada, Allah SWT tetap akan mengetahuinya.

Allah SWT mengetahui semua perkataan di … dan di …

as-Sami’ artinya Allah Maha …




III.  Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar!

21.


22.

23.
Bagaimana sikapmu jika ada yang meminta sumbangan untuk pembangunan masjid?

Tulislah bacaan do’a sebelum dan sesudah belajar!

Tulislah bunyi bacaan ayat 1 surat Al-Kautsar !

24.

bagimanakah bacaan ayat di samping?

25.
bagimanakah bacaan ayat di samping?­­­­­­­­