Mu'arodhoh Al Qur'an (Saling membacakan/mengajarkan Al Qur'an)
Mu'arodhoh adalah saling membacakan/mengajarkan. Membacakan Al Qur'an yang dilakukan Nabi Muhammad Shollallohu 'Alaihi Wasallam di hadapan malaikat Jibril 'Alaihissalam dan pembacaan Al Qur'an yg dilakuan beliau dihadapan para sahabatnya.
Nabi Shollallahu 'Alaihi Wasallam mengisyaratkan tentang mu'arodhoh-nya yang terakhir bersama Jibril Alaihissalam dengan sabdanya :
"'Sesungguhnya Jibril 'alaihis salam datang kepadaku, dulu ia membacakan Al Qur'an kepadaku sekali selama setahun, pada tahun itu ia membacakan kepadaku dua kali, dan aku tidak melihatnya kecuali ajalku akan segera datang..." (Musnad Ahmad 25209)
Tujuan umum mu'arodhoh Al Qur'an yang dilakukan Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam di hadapan malaikat Jibril 'Alaihissalam setiap tahun adalah agar hafalan Rosulullah Shollallahu 'Alaihi Wasallam atas semua yang diwahyukan Alloh Subhana Wa Ta'ala oleh malaikat Jibril Alaihissalam sempurna, juga untuk menguatkan, menetapkan, dan menghafalkan, serta mengulang apa yang telah dihafal beliau; dan juga agar pada bulan Ramadhan yang berulang setiap tahun ada ikatan dengan Al-Quran Al-Karim bagi seluruh umat Islam.
Dan Nabi Shollallohu Alaihi wa Sallam membacakan Al-Quran dan apa-apa yang dibacakan malaikat Jibril Alaihissalam pada waktu yang lain di hadapan para shahabatnya Rodhiyallohu Anhum, khususnya pemimpin qiro'at (para pengajar Al Qur'an) di antara mereka.
Di antara dalil yang menunjukkan atas mu'arodhoh yang dilakukan Rosulullah SAW di hadapan para sahabatnya adalah hadits yang diriwayatkan oleh Samuroh RA, dia mengatakan, " Al Qur'an dibacakan di hadapan Rosulullah SAW beberapa kali, dan mereka mengatakan, "Sesungguhnya ini adalah mu'arodhoh terakhir kami." (HR. Al Hakim 2/250 ; Ibnu Hajar mengatakan dalam kitab Fathul Bari 9/44 bahwa sanadnya hasan)
Dan hadits ini juga menunjukkan benarnya kesaksian Abdulloh bin Mas'ud atas mu'arodhoh terakhir para shahabat, mereka membacakan Al-Qur`an di hadapan Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam.
Mu'arodhoh adalah saling membacakan/mengajarkan. Membacakan Al Qur'an yang dilakukan Nabi Muhammad Shollallohu 'Alaihi Wasallam di hadapan malaikat Jibril 'Alaihissalam dan pembacaan Al Qur'an yg dilakuan beliau dihadapan para sahabatnya.
Nabi Shollallahu 'Alaihi Wasallam mengisyaratkan tentang mu'arodhoh-nya yang terakhir bersama Jibril Alaihissalam dengan sabdanya :
"'Sesungguhnya Jibril 'alaihis salam datang kepadaku, dulu ia membacakan Al Qur'an kepadaku sekali selama setahun, pada tahun itu ia membacakan kepadaku dua kali, dan aku tidak melihatnya kecuali ajalku akan segera datang..." (Musnad Ahmad 25209)
Tujuan umum mu'arodhoh Al Qur'an yang dilakukan Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam di hadapan malaikat Jibril 'Alaihissalam setiap tahun adalah agar hafalan Rosulullah Shollallahu 'Alaihi Wasallam atas semua yang diwahyukan Alloh Subhana Wa Ta'ala oleh malaikat Jibril Alaihissalam sempurna, juga untuk menguatkan, menetapkan, dan menghafalkan, serta mengulang apa yang telah dihafal beliau; dan juga agar pada bulan Ramadhan yang berulang setiap tahun ada ikatan dengan Al-Quran Al-Karim bagi seluruh umat Islam.
Dan Nabi Shollallohu Alaihi wa Sallam membacakan Al-Quran dan apa-apa yang dibacakan malaikat Jibril Alaihissalam pada waktu yang lain di hadapan para shahabatnya Rodhiyallohu Anhum, khususnya pemimpin qiro'at (para pengajar Al Qur'an) di antara mereka.
Di antara dalil yang menunjukkan atas mu'arodhoh yang dilakukan Rosulullah SAW di hadapan para sahabatnya adalah hadits yang diriwayatkan oleh Samuroh RA, dia mengatakan, " Al Qur'an dibacakan di hadapan Rosulullah SAW beberapa kali, dan mereka mengatakan, "Sesungguhnya ini adalah mu'arodhoh terakhir kami." (HR. Al Hakim 2/250 ; Ibnu Hajar mengatakan dalam kitab Fathul Bari 9/44 bahwa sanadnya hasan)
Dan hadits ini juga menunjukkan benarnya kesaksian Abdulloh bin Mas'ud atas mu'arodhoh terakhir para shahabat, mereka membacakan Al-Qur`an di hadapan Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam.