Tugas 1
Misi Nabi Muhammad SAW untuk menyempurnakan akhlak
By kelompok abu bakar ash-shiddiq:
Dinda, ghifari, andra, rafi
Sebelum Muhammad SAW menjadi Rasul, kondisi kehidupan bangsa Arab dikenal dengan sebutan
zaman jahiliyah. Hal ini disebabkan oleh kebiasaan bangsa Arab yang berperilaku
buruk dan berakhlak tercela. Mereka suka mencuri, minum khamr, berzina,
merampok, bertengkar, berperang dan bahkan terbiasa membunuh bayi-bayi
perempuan yang baru dilahirkan.
Allah SWT berfirman yang artinya: "Apabila
bayi-bayi perempuan Yang dikubur hidup-hidup ditanya..."(QS.
At-Takwir : 8)
Orang yang akan ditanya dalam ayat tersebut adalah
mereka yang telah membunuh bayi-bayi yang tidak berdosa itu, hanya karena Allah
SWT telah menciptakannya sebagai perempuan. Mereka marah dan malu kalau
mendapat kabar kelahiran anaknya adalah perempuan, padahal perempuan itu telah
mereka nisbahkan kepada Allah SWT.
Sebagaimana dalam Firman Allah SWT yang artinya:
"Dan mereka menetapkan bagi Allah anak-anak perempuan. Maha Suci Allah,
sedang untuk mereka sendiri (mereka tetapkan) apa yang mereka sukai (yaitu
anak-anak laki-laki). Dan apabila seorang dari mereka diberi kabar dengan
(kelahiran) anak perempuan, hitamlah (merah padam) muka mereka dan dia sangat marah.
Dia menyembunyikan dirinya dari orang banyak, disebabkan buruknya berita yang
disampaikan kepadanya. Apakah dia akan memeliharanya dengan menanggung kehinaan
ataukah akan menguburkannya ke dalam tanah (hidup-hidup)? Ketahuilah alangkah
buruknya apa yang mereka tetapkan itu.“(QS. An-Nahl : 57-59)
Dalam kondisi masyarakat yang sedemikian rusak inilah,
Allah SWT mengutus seorang Rasul akhir zaman (Muhammad SAW) untuk memperbaiki
atau menyempurnakan akhlak umat manusia. Tiada seorang pun yang dapat
menyerupai beliau dalam kesabaran menghadapi cobaan dan keteguhan dalam
memegang prinsip-prinsip kebenaran. Nabi Muhammad SAW menjadi terpandang di
tengah kaumnya, karena baik budi pekertinya. Beliau adalah orang yang paling
mulia sifat-sifatnya, paling baik akhlaknya, paling luhur kepribadiannya,
paling terhormat dalam pergaulannya dengan para tetangga, paling lemah lembut
(jujur) perkataannya, paling terjaga jiwanya, paling terpuji kebaikannya,
paling ikhlas amalnya dan paling bisa dipercaya di dalam kehidupan sehari-hari.
Beliau adalah orang yang tidak pernah berbohong, hingga mereka (bangsa Arab)
memberi beliau gelar dengan sebutan "Al-Amin" yang artinya dapat
dipercaya. Gelar ini diberikan kepada Muhammad SAW, ketika beliau belum
diangkat oleh Allah SWT untuk menjadi seorang Rasul-Nya.
Rasulullah SAW bersabda: "Orang mukmin yang
paling sempurna imannya ialah orang yang paling baik budi pekertinya."(HR. Ahmad)
Allah SWT berfirman yang artinya: "Dan
sesungguhnya kamu (Muhammad) adalah benar-benar berbudi pekerti yamg
agung."(QS. Al-Qalam : 4)
Dan tugas atau misi Rasulullah SAW untuk
menyempurnakan akhlak yang mulia, telah terdapat dalam sebuah Hadits yang
artinya: "Aku diutus hanyalah untuk menyempurnakan akhlak yang baik."(HR. Bukhari)
Masalah akhlak ini mendapat perhatian yang utama dalam
ajaran agama Islam. Sebab, peranan akhlak dalam kehidupan manusia
adalah sangat penting. Dia (akhlak) memberikan norma-norma yang tetap tentang
apa yang baik dan apa yang buruk. Ukuran tentang apa yang baik dan apa yang buruk,
tidak diserahkan semuanya kepada manusia. Namun, diserahkan kepada satu Dzat
Yang Maha Benar yaitu Allah SWT. Menyadarkan manusia untuk mengetahui bahwa
ukuran akhlak itu penentunya semata-mata menjadi hak dan wewenang Allah SWT
sendiri adalah sangat penting. Atas dasar inilah, maka manusia harus disadarkan
kembali bahwa ajaran Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW telah
mengajarkan tentang apa yang baik dan apa yang buruk bagi kehidupan
manusia. Telah terbukti dalam perjalanan sejarah umat manusia, bahwa
(ketentraman, ketenangan dan keserasian hidup) dapat terwujud selagi umat
manusia berpegang teguh pada norma-norma kehidupan yang telah ditentukan oleh
Allah SWT. Sebaliknya (kekacauan, kegelisahan dan keresahan hidup) akan melanda
kehidupan manusia, setelah mereka mengabaikan atau meninggalkan norma-norma
kehidupan yang telah ditentukan oleh Allah SWT.
JLJLJL Thank you for attention JLJLJL
Wassalamu’alaikum wr. wb.
@ siswa SMP Islam Amanah Bangsa Kota Bekasi
No comments:
Post a Comment